Berita Merdeka – Civitas akademika Politeknik Tegal menggelar aksi bela Palestina dan mengutuk aksi barbarian Israel terutama terhadap warga Gaza yang belum pernah terjadi sepanjang sejarah konflik Israel – Palestina.
Aksi dengan menyampaikan pernyataan sikap bela Palestina dan mengutuk serangan Israel terutama terhadap penduduk Gaza Palestina dilakukan civitas akademika Politeknik Muhammadiyah Tegal sebagai tindak lanjut seruan Forum Rektor Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah atau FR PTMA untuk melaksanakan aksi secara serentak seluruh Indonesia, Selasa, 7 Mei 2024.
Menurut Koordinator aksi, Didi Kusaeri, ST.,MT yang juga Wakil Direktur Politeknik Muhammadiyah Tegal mengatakan dalam aksi tersebut pihaknya menyampaikan beberapa point pernyataan sikap terkait konflik Israel – Palestina.
“Kegiatan ini merupakan kegiatan serentak yang dilakukan oleh semua perguruan tinggi Muhammafiyah dan Aisyiyah jumlahnya ada 172 perguruan tinggi,” ujar Didi Kusaeri pada awak media usai melakukan orasi.
Beberapa point pernyataan sikap yang dibacakan Didi Kusaeri dalam aksi bela Palestina dan mengutuk agresi militer antara lain :
Pertama, mengutuk keras agresi militer Israel yang tidak proporsional terhadap Palestina khususnya penduduk Gaza. Bahkan selama 24 jam terakhir, korban pembantaian yang dilakukan militer Israel mencapai 32 orang dan melukai 41 orang lainnya. Total jumlah warga Palestina yang syahid di Jalur Gaza menjadi 34.654 orang dan korban luka 77.908 orang sejak konflik pecah 7 Oktober 2023.
Kedua, civitas akademika Politeknik Muhammadiyah Tegal mengapresiasi atas dukungan mahasiswa, dosen dan guru besar seluruh dunia yang sudah suarakan nurani dan akal sehatnya menolak genocida oleh Israel dan mendukung kemerdekaan Palestina.
Ketiga, mengecam keras sikap Amerika, Perancis, Inggris dan Jerman serta negara-negara lainnya yang terus memberikan dukungan dan bantuan terhadap Israel dalam agresi dan penyerangan terhadap Palestina.
Meminta PBB untuk memaksa dan memfasilitasi perundingan dan gencatan senjata Israel dan Palestina.
Mendukung Mahkamah Kejahatan Internasional (ICC) mengadili Benyamin Netanyahu dan tokoh-tokoh lainnya yang terlibat genocida warga Palestina.
Mengecam negara-negara OKI, Rabithah Alam Islam dan negara-negara Arab yang bersikap lemah dan membiarkan Israel secara leluasa melakukan penyerangan dan pembunuhan untuk kepentingan dalam negeri mereka sendiri.
Mengapresiasi atas konsistensi dan keberanian menteri luar negeri RI dalam berbagai forum dunia untuk terus membela dan memperjuangkan kemerdekaan Palestina, menolak kejahatan Israel serta mengkritik kemunafikan Barat dalam kasus konflik Israel – Palestina.
Meminta pada pemerintah Indonesia untuk tidak berpikir sedikitpun dan apalagi melakukan langkah-langkah politik membuka hubungan diplomatik dengan negara agresor dan pelaku genocide, Israel.
Meminta pemerintah Indonesia memperkuat jalinam jalinan dipmasi dengan negara-negara lain untuk mewujudkan lahirnya negara Palestina yang merdeka dan berdaulat.
Mengajak seluruh lapisan masyarakat Indonesia untuk terus memberikan peehatian serius terhadap perkembangan konflik Israeal dan Palestina.
Negri Teroris Israel seakan tak mengenal dibumi dimana yang mereka pijak, seakan tak ada lagi negara lain selain Israel, sebuah negri yang dihuni bangsa perampas tanah bangsa lain atau Palestina.
Aksi diisi orasi dari para pendidik civitas akademika Politeknik Muhammadiyah Tegal. (Team Berita Merdeka)