Berita Merdeka – Menanggapi posisi Kas Daerah Kota Tegal yang jumlahnya tercatat paling rendah sepanjang sejarah pemerintahan Kota Tegal, mendapatkan reaksi baik dari kalangan pejabat Pemkot Tegal pengampu kebijakan anggaran itu sendiri, mantan anggota Badan Anggaran atau Banggar DPRD Kota Tegal maupun masyarakat luas.
Kepala Badan Keuangan Daerah atau Bakeuda Kota Tegal,Siswoyo, SE.,MM merespon pemberitaan yang menyebutkan posisi Kas Daerah dalam rincian Silpa dan Defisit APBD Kota Tegal diketahui hanya tersisa Rp25 jutaan.
Menurut Siswoyo, sekarang Kas Daerah Kota Tegal sudah kembali normal dan hal itu akan disampaikan pada pekan depan.
APBD Kota Tegal Tidak Sehat, Posisi Kas Daerah 2023 Rp25 Juta
“Sekarang sudah sehat pak, Saldo kasdanya sudah normal, Detilnya insha alloh hari senin pak,” ujar Siswoyo melalui pesan singkat WhatsApp pada beritamerdeka.co.id, Sabtu, 6 Juli 2024 siang.
Persoalan sangat kecilnya saldo Kas Daerah Kota Tegal yang menyisakan Rp25 juta tersebut sempat ramai menjadi perbincangan masyarakat luas terutama di medsos.
Reaksi juga datang dari anggota DPRD Kota Tegal periode 2014 – 2019, H Suprianto, SPdI yang mengkomparasikan Silpa APBD Kota Tegal pada masa pemerintahan Siti Masitha Soeparno dan Nur Sholeh pada saat mereka memimpin Kota Tegal.
APBD Terbaik, Sebaiknya Pemkot Tegal Fokus Belanja Sesuai Visi Misi Kepala Daerah
Menurutnya pada masa pemerintahan Siti Masitha Soeparno dan Drs. H.M. Nursholeh, M.M.Pd memimpin Kota Tegal, Silpa APBD Kota Tegal pada tahun 2016, jumlahnya Rp141.703.755.000,- (seratus empat puluh satu miliar, tujuh ratus tiga juta, tujuh ratus lima puluh lima rupiah).
Sementara di tahun 2023, Kas Daerah Kota Tegal hanya menyisakan Rp25.937.004,- (dua puluh lima juta, sembilan ratus tiga puluh tujuh ribu, empat rupiah).
“Saya Jipri, Ketua LSM BPPI Kota Tegal yang juga pernah menjabat sebagai anggota Banggar DPRD Kota Tegal, menilai agar pemerintah Kota Tegal perlu melakukan terobosan untuk memulihkan keuangan APBD Kota Tegal yang menurut istilah Hj Ely Farisati Anggota DPRD, sekarang sedang sakit,” ujar H Suprianto alias Jipri pada Berita Merdeka, Sabtu, 6 Juli 2024.
Adapun Terobosan yang perlu dilakukam pemerintah Kota Tegal menurut Jipri diantaranya melakukan langkah-langkah sebagai berikut :
Pertama, lobby ke Pemerintah Pusat dan Provinsi untuk meminta suntikan Pendanaan (DAK dan Bantuan Provinsi)
Menurutnya ia melihat Pemimpin Kota Tegal 5 tahun terakhir belum begitu maksimal dalam upaya melakukan terobosan ke Pemerintah Pusat untuk menciptakan Kondisi Keuangan APBD yang ideal.
Kedua, masih menurutnya, pimpinan DPRD beserta jajaran anggotanya juga harus teliti dan hati hati terhadap permintaan kebijakan Program Eksekutif yang harus berorientasi untuk kemakmuran rakyat dengan melihat posisi kemampuan Keuangan.
“Saya melihat kondisi lima tahun terakhir sahabat-sahabat saya yang duduk di DPRD belum dan atau mungkin kurang maksimal dalam pengawasan Keuangan APBD Kota Tegal,” katanya.
Sehingga lanjutnya, pada masa akhir jabatan Walikota di tahun 2023 terjadi kondisi keuangan APBD Kota Tegal yang kurang sehat dengan posisi Kasda cuma Rp25 juta, bahkan dikatakan Jipri, kas tersebut lebih kecil daripada Kas organisasi Masyarakat.
Selain itu, Jipri juga berharap pimpinan DPRD Kota Tegal dapat memberikan penjelasan kepada publik, bagaimana sampai bisa terjadi kondisi keuangan daerah atau Kas Daerahnya menyisakan hanya Rp25 juta.
“Sahabat-sahabat dewan adalah Perwakilan Rakyat yang seharusnya bisa mengawal Kepemimpinan Walikotanya, tolong dijelaskan kepada publik Kota Tegal, Apa alasannya, kemana dan bagaimana sampai uang Kas Kota Tegal cuma 25 juta,” pungkasnya. (Redaksi Berita Merdeka)