Berita Merdeka – PT. Telkom bersama SMK Bina Islam Mandiri Kersana selenggarakan Pelatihan Cyber Security yang digelar di Aula SMK Bina Islam Mandiri Kersana, Jl. Raya Desa Limbangan, Kec. Kersana, Kab. Brebes, Kamis, 28 November 2024.
Pelatihan diadakan untuk memberikan edukasi pada siswa-siswi dan guru serta staff SMK Bina Islam Mandiri Kersana yang bertujuan untuk melindungi data maupun program dari potensi ancaman serangan cyber crime.
Sony Bachtiar selaku Kepala SMK Bani Islam Mandiri Kersana dalam sambutannya menyampaikan bahwa Pelatihan Cyber Security tersebut diharapkan bisa menambah wawasan dan ilmu pengetahuan baru bagi siswa-siswinya.
“Apalagi ini diselenggarakan oleh perusahaan Telekomunikasi besar seperti PT. Telkom yang mana kesempatan seperti ini sangat jarang bisa didapatkan,” ujar Sony Bachtiar yang disampaikan pada beritamerdeka.co.id,
Sementara menurut Novian Permana yang mewakili PT. Telkom Brebes mengatakan bahwa dijaman serba digital, keamanan data sangat penting untuk dilindungi, karena jika hal itu disalahgunakan, akan sangat berisiko merugikan banyak pihak baik sebagai individu maupun lembaga.
“Untuk itu diperlukan pengetahuan Cyber Security yang merupakan sistem untuk melindungi data perorangan maupun lembaga dari serangan cyber crime,” paparnya.
Pemakalah lainnya, Alam Saputra yang mengisi materi pelatihan cyber security di SMK Bina Islam Mandiri Kersana, dengan judul “The Beginning Of Cyber Security” membagi materi makalahnya pada 3 konsep dasar teknik cyber security.
Pertama, Confidentiality (Kerahasiaan) yang merupakan materi tentang proses untuk melindungi data dari orang atau pihak yang tidak memiliki akses.
Materi kedua, Integrity (Integritas), upaya untuk menjaga konsistensi dan keakuratan data agar terpercaya.
Terakhir atau ketiga soal Availability (Ketersediaan) yang mengacu pada ketersediaan data yang diperlukan.
Dalam penjelasannya, Alam Saputra menerangkan bahwa ada beberapa jenis ancaman cyber crime yang sering terjadi, diantaranya yang pertama berupa DOS ATTACK, yaitu serangan yang membebani server dengan berbagai permintaan traffic. Sehingga server overload yang mengakibatkan server down.
Ada juga Phishing Attack yang merupakan serangan data sensitive seperti nama akun di sosial media yang kemudian disalahgunakan.
Ketiga soal Social Enginering adalah teknik manipulasi psikologis yang digunakan penyerang untuk memperoleh informasi, akses atau izin dengan mengeksploitasi sifat manusia.
“Terakhir adalah Brute Force dimana penyerang menggunakan metode kombinasi kata sandi atau kunci enkripsi,” terangnya.
Lebih lanjut dikatakan bahwa Masyarakat saat ini memanfaatkan digitalisasi yang salah satunya penggunaan e-payment untuk transaksi online dalam dunia bisnis.
Namun ancaman cyber crime berpotensi merugikan pengguna. Maka resiko pencurian dan kebocoran data harus menjadi perhatian utama bagi pebisnis.
“Oleh karena itu, Telkom bersama SMK Bina Islam Mandiri Kersana merasa pemahaman mengenai Ilmu Cyber Security sangat penting untuk membekali siswa-siswi dalam dunia digital saat ini,” pungkasnya. (Anis Yahya)