Regional RSUD Kardinah Tegal Bentuk Kolaborasi Laboratorium Klinik Sinyal Antisipasi Kehadiran Nakes Asing

RSUD Kardinah Tegal Bentuk Kolaborasi Laboratorium Klinik Sinyal Antisipasi Kehadiran Nakes Asing

85
BERBAGI
Direktur RSUD Kardinah Tegal, drg Agus Dwi Sulistiyantono saat buka acara Launching Laboratorium Klinik, di Gedung PMI Kota Tegal, 19 Agustus 2023
Advertisement

Berita Merdeka – Pemerintah Indonesia telah membuka lebar pihak asing mendirikan Rumah Sakit di Negara Kesatuan Republik Indonesia sekaligus beserta tenaga kesehatannya.

Terbukanya pihak asing mendirikan usaha Rumah Sakit dan menyediakan nakes asing disyahkan melalui pengesahan Omnibus Law UU Kesehatan yang dilakukan dalam Rapat Paripurna (Rapur) Masa Persidangan V Tahun Sidang 2022-2023 yang digelar di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pekan lalu.

Hal ini pula yang disinggung Direktur RSUD Kardinah, Kota Tegal saat memberikan sambutan dalam Launching Laboratorium Klinik ‘Gawe Seneng’ di Gedung PMI, Jl. KS Tubun, Kota Tegal, Sabtu, 19 Agustus 2023.

Advertisement

Launching Laboratorium Klinik yang digelar RSUD Kardinah Kota Tegal nampaknya juga sebagai upaya rumah sakit plat merah itu untuk tidak termarjinalkan dalam kompetisinya dengan pihak swasta apalagi dengan kehadiran langsung tenaga kesehatan asing.

Menurut dr Agus, tersediakannya Laboratorium Klinik merupakan upaya terobosan didalam menggali peningkatan pendapatan bagi rumah sakit pemerintah.

“Maka tempat ini (Laboratorium Klinik) memberikan solusi untuk kita memberikan kesempatan kepada teman-teman penunjang bahwa saatnya teman-teman penunjang, saatnya anda bukan hanya membebani rumah sakit dalam konteks itu (era BPJS) tetapi memberikan kepada mereka kesempatan untuk melayani masyarakat dengan lebih leluasa otomatis pendapatannya akan meningkat,” ujarnya.

Dikatakan oleh dr Agus, bahwa Ini adalah sebuah tempat dimana Pemerintah Kota Tegal melalui Rumah Sakit Kardinah memberikan akses kepada masyarakat untuk lebih dapat memanfaatkan sarana dan prasarana yang dimiliki oleh Rumah Sakit.

Rumah Sakit Kardinah seperti yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Tegal harus terus mengembangkan diri, pelayanan canggih baik untuk pelayanan penunjang Lab maupun radiologi.

“Ketika kita tidak melakukaan perubahan dan hanya mengandalkan dari BPJS semata, itu justru akan menimbulkan kerugian bagi Rumah Sakit,” ungkapnya.

Oleh karena itu sebagai bentuk memberikan semangat kepada mereka di pelayanan penunjang, bahwa mereka merupakan bagian penting dari pendapatan.

“Maka kami buatkan tempat ini (Lab Klinik). Dimana mereka bisa bertemu dengan masyarakat umum, bukan hanya dari BPJS saja. Jadi masyarakat umum yang ingin rawat jalan atau rawat inap yang mendapatkan rujukan dari swasta atau darimanapun bisa mudah tanpa melalui birokrasi yang ada dipelayanan,” kata dr Agus.

Pelayanan yang ada disini, lanjut dr Agus, mulai dari Patologi klinik, patologi anatomi, microbiologi, dan pelayanan radiologi bisa dilaksanakan secara mudah dari tempat Laboratorium Klinik..

Pendapatan pasien rumah sakit hanya dari pasien umum yang jumlahnya sudah sangat kecil, maka kita harus menyelesaikan ini dengan sebuah cara kolaborasi kemitraan dengan klinik termasuk puskesmas.

“Nah kekuatan finansial inilah yang harus diwaspadai, karena dunianya sekarang sudah masuk ke dunia sana. Sebentar lagi asing akan masuk mereka akan membangun sebuah rumah sakit dengan tenaga kerja yang berasal dari asing. Dokternya, perawatnya sudah jadi. Sekarang satu rumah sakit di kota sebelah sana, sudah memiiliki dokter asing. Mereka punya kekuatan finansial,” katanya.

Terakhir dr Agus mengajak para tenaga kesehatan untuk bersama-sama gotong royong memajukan program-progran yang ada di pemerintah Kota Tegal baik melalui dinas kesehatan maupun melalui rumah sakit yang ada. (Anis Yahya)