Hukum dan Kriminal Pendeta Jemaat Tiberias Tegal, Roycke Tampi Ajak Umatnya Hormati Keputusan MK

Pendeta Jemaat Tiberias Tegal, Roycke Tampi Ajak Umatnya Hormati Keputusan MK

72
BERBAGI
Pendeta Jemaat Tiberias, Roycke Tampi
Advertisement

Berita Merdeka – Menyikapi dinamika atas keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) soal usia Calon Presiden dan Wakil Presiden dibawah 40 tahun dapat mengikuti kontestasi pemilihan presiden dan wakil presiden asal pernah berpengalamam sebagai kepala daerah menjadi perbincangan seru ditengah masyarakat Indonesia.

Eskalasi perdebatan terhadap hasil keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) ditengah masyarakat terus meninggi hingga beberapa tokoh agama perlu memberikan wacana untuk menenangkan dengan menyampaikan dinamika tersebut demi kemajuan persatuan dan kesatuan dalam koridor keutuhan bangsa dan negara.

Pendeta Roycke Tampi dari Gereja Tiberias Tegal menyampaikan kepada beritamerdeka.co.id himbauannya kepada umat yang dipimpinnya agar lebih tenang dan tetap menghormati keputusan Mahkamah Konstitusi (MK).

Pendeta Roycke Tampi
Advertisement

“Saya pendeta Roycke Tampi salah satu pengurus FKUB atau Forum Kerukunan Umat Beragama perwakilan Kristen juga sebagai gembala atau jemaat gereja Pantekosta di Indonesia jug jemaat Tiberias Tegal,” tutur Pendeta Roycke Tampi.

Pendeta Roycke Tampi menyampaikan pada beritamerdeka.co.id agar para pimpinan gereja untuk mengajak umatnya tenang dalam menyikapi putusan Mahkamah Konstitusi soal usia Capres Cawapres.

“Dengan ini menghimbau atU mengajak seluruh para pendeta hamba tuhan pimpinan gereja untuk mengajak umatnya supaya tenang dan menghormti putusan Mahkamah Konstitusi soal calon presiden dan calon wakil presiden yang belum berusia 40 tahun,” jelasnya.

Menurutnya, sebagaimana yang telah disaksikan bersama bahwa keputusan Mahkamah Konstitusi secara tegas menolak bagi usia yang belum berusia 40 tahun.

“Kita sudah dengar.bersama bahwa keputusan Mahkamah Konstitusi secara tegas menolak bagi yang belum berusia 40 tahun menjadi calon presiden dan calon wakil presiden kecuali sudah berpengalaman memimpin sebagai kepala daerah,” ungkapnya.

Lebih lanjut dikatakan babwa suka ataupun tidak suka, yang paling menentukan pada pemilu nanti bahwa rakyat bangsa Indonesia sudah pintar dalam menentukan pilihannya.

“Mari kita tentukan pada pemilu nanti rakyat bangsa Indonesia sudah pintar, suara terbanyak itulah suara rakyat. Ayo kita dukung NKRI dan Pancasila, Indonesia damai, Indonesia tenang menjadi keuntungan kita bersama,” pungkas Pendeta Roycke Tampi. (Anis Yahya)