Berita Merdeka – Dari waktu ke waktu nampaknya banyak mengalir dukungan terhadap Kapolda Jateng Irjen Pol Akhmad Luthfi yang mendorong sebagai Bakal Calon Gubernur Jawa Tengah periode 2024 – 2029 salah satunya dari FSPSR.
FSPSR atau Forum Silaturahmi Pedagang Slamet Riyadi Kota Tegal selenggarakan acara Silaturahmi Akbar dan Deklarasi dukungannya terhadap Kapolda Jateng, Irjen Akhmad Luthfi, SH.,S.ST.,MK sebagai Bakal Calon Gubernur Jawa Tengah bertempat di Kedai Radar, Kota Tegal, Selasa, 21 Mei 2024.
Menurut Ketua Umum Forum Silaturahmi Pedagang Slamet Riyadi atau FSPSR Kota Tegal, Taryono mengatakan bahwa acara tersebut rutin diadakan dengan tujuan untuk mempererat silaturahmi antar Pedagang yang biasa berjualan disepanjang jalan Slamet Riyadi Kota Tegal.
“Paguyuban ini beranggotakan 117 pedagang kaki lima atau PKL yang sering luput perhatian dari pemangku kebijakan,” ujar Taryono.
Sementara inisiator penyelenggaraan acara Silaturahmi Akbar dan Deklarasi dukungan terhadap Irjen Akhmad Luthdi, J. Romiko Gunawan menyebutkan acara diadakan atas dasar kesadaran sendiri para pedagang kaki lima jalan Slamet Riyadi (Pasar Tiban).
Para Pedagang Kaki Lima masih menurut Romiko, merupakan kelompok yang sering terpinggirkan dan bahkan sering menjadi korban langkah pemangku kebijakan seperti penggusuran lahan secara semena-mena tanpa belas kasihan.
“Padahal mereka para pedagang kaki lima merupakan pejuang ekonomi keluarga. Untuk itu kami butuh sosok pemimpin yang mengayomi, melindungi dan peduli masyarakat kecil seperti kami,” ungkap Miko panggilan keseharian Romiko.
Sosok pemimpin tersebut kata Miko dimiliki pada diri Irjen Akhmad Luthfi yang saat ini ramai dibicarakan dalam bursa Bakal Calon Gubernur Jawa Tengah periode 2024 – 2029.
Kegiatan menjadi lebih gayeng karena hadir pula Bakal Calon Walikota / Wakil Walikota Tegal, Elang Merayu Sukma yang turut memberikan pandangannya terkait permasalahan yang dihadapi para pedagang kaki lima tersebut.
Elang Merayu Sukma merasa prihatin atas pengungkapan para pedagang yang dikatakannya sering mendapatkan perlakuan kesewenang-wenangan dari pemangku kebijakan.
Ia mengungkapkan seringnya terjadi penggusuran lahan jualan pedagang kaki lima oleh pemangku kebijakan, merupakan tindakan yang tidak mencerminkan keberpihakan terhadap rakyat kecil.
“Pedagang kaki lima dan UMKM adalah salah satu tonggak ekonomi bangsa kita. Prosentase UMKM di Indonesia jumlahnya mencapai 99 % dari keseluruhan unit usaha, dan sekitar 61% Pendapatan Domestik Bruto (PDB) negara kita digerakkan oleh ekonomi kerakyatan sektor real seperti Pedagang kaki lima dan UMKM,” papar Elang Merayu Sukma.
Forum Silaturahmi Pedagang Slamet Riyadi Kota Tegal Resmi Berkekuatan Hukum
Lebih lanjut dikatakan, bahwa UMKM juga bisa menyerap 117 juta pekerja (97%) dari total tenaga kerja.
“Untuk itu, negara harus hadir dan berperan aktif memajukan ekonomi Pedagang kaki lima dan UMKM,” pungkasnya. (Redaksi Berita Merdeka)
