Undercover Nobar Film Tumpas PKI Kuatkan Kembali Ingatan Masyarakat Pengkhianatan Partai Komunis

Nobar Film Tumpas PKI Kuatkan Kembali Ingatan Masyarakat Pengkhianatan Partai Komunis

205
BERBAGI
Nobar film Penumpasan Pengkhianatan G30S/PKI dilaksanakan di Lapangan Fasilitas Umum Perumahan Sapphire Residence Tegal, Jl. Siklepuh Raya, Tegal, Jum’at, 30 September 2022 malam.
Advertisement

Berita Merdeka – Paser Mania Tegal (PMT) gelar nonton bareng (nobar) film Penumpasan Pengkhianatan G30S/PKI.

Tujuan nobar tersebut sebagai upaya menyadarkan anggota PMT bahwa sejarah pengkhianatan PKI jangan sampai terulang kembali.

Masyarakat diingatkan tidak boleh melupakan sejarah. Nobar dilaksanakan sambil mengenal bahwa hari ini adalah hari kelam bagi bangsa Indonesia dimana pengkhianatan Partai Komunis Indonesia dan tetap waspada.

Advertisement

“Apapun bentuk komunisme, apapun bentuk yang dilaksanakan oleh gerakan itu mencederai perjuangan bangsa Indonesia,” ungkap Ketua PMT, Muhamad Arif.

Nobar film Penumpasan Pengkhianatan G30S/PKI dilaksanakan di Lapangan Fasilitas Umum Perumahan Sapphire Residence Tegal, Jl. Siklepuh Raya, Tegal, Jum’at, 30 September 2022 malam.

Dengan nobar film tersebut, Ayiep, panggilan akrab Muhammad Arif berharap anggota PMT dapat mengerti sejarah dan mewaspadai gerakan apapun yang bertujuan untuk mengganti dasar Negara, agar tidak terulang kembali di masa yang akan datang.

Disebutkan Ayiep, sejarah juga mencatat di Kota Tegal dan sekitarnya juga menjadi bukti terjadinya pemberontakan Kutil yang merupakan kejadian yang sangat menyakitkan bagi bangsa Indonesia.

“Letkol Untung pun tertangkap di Kota Tegal oleh masyarakat dan diserahkan ke Sub Denpom PM Tegal. Itu merupakan sejarah panjang terjadinya gerakan tersebut,” ungkap Ayiep.

Menurut Wandi (38), salah satu anggota PMT yang mengikuti nobar ini merasa senang daoat kembali nobar film tersebut. Sudah lama ia tidak nonton dan dengan menonton film tersebut menurutnya dapat mengambil pelajaran berharga dari sejarah yang pernah terjadi di Indonesia.

“Sejarah masa lalu yang kelam, jangan sampai terulang kembali. Ini juga dapat memperkuat kecintaan kita kepada NKRI,” ungkap Wandi yang tinggal di Brebes.

Selain nobar, kegiatan lain yang dilaksanakan dalam kopi darat (kopdar) PMT tersebut yakni pembacaan yasin dan tahlil untuk dua orang anggota PMT yakni Almarhum Sugiarso dan Almarhum Sumaryo, yang telah meninggal dunia karena kecelakaan di Jalingkut, Sabtu, 17 September lalu. ***