Berita Merdeka – Partai Golkar Kota Tegal nampaknya menjadi partai incaran beberapa bakal calon Walikota Tegal yang berhasrat memasuki kontestasi Pilkada serentak pada 27 November 2024 mendatang.
Pemikat para bakal calon Walikota Tegal terhadap kemolekan Partai Golkar Kota Tegal lantaran partai berlambang pohon Beringin itu dalam Pemilu 14 Februari kemarin telah berkemampuan merebut 7 kursi DPRD Kota Tegal.
Maka dengan hasil perolehan 7 kursi tersebut, partai pimpinan Wasmad Edy Susilo itu tak perlu berkoalisi dengan partai politik lainnyapun sudah dapat mengusung pasangan Walikota dan Wakil Walikota Tegal dalam Pilkada tahun ini.
Menurut Ketua DPD Partai Golkar Kota Tegal, Wasmad Edy Susilo perolehan 7 kursi di DPRD Kota Tegal tersebut merupakan hasil kerja keras para kadernya dan semua pihak yang mendukungnya.
Hal itu disampaikan WES panggilan familier Wasmad Edy Susilo dalam acara buka puasa bersama Partai Golkar yang diadakan di kantor DPD Partai Golkar Kota Tegal, Jumat, 22 Maret 2024 semalam.
“DPD Partai Golkar Kota Tegal melaksanakan kegiatan rutinitas tahunan di bulan suci ramadhan ini mengadakan pendidikan politik, sarasehan, dilanjutkan buka puasa bersama,” ujar WES pada beritamerdeka.co.id usai acara.
Beberapa orang yang berpotensi mendaftar sebagai Bakal Calon Walikota Tegal hadir dalam acara tersebut antara lain H. Dedy Yon Supriyono, Bambang Irianto, Faruk Ibnu Haqi serta Irwan Santoso.
Partai Golkar Kota Tegal masih kata WES, meski partainya dapat mengusung sendiri namun pihaknya tidak menutup kemungkinan untuk tetap berkoalisi dengan partai politik lainnya.
Dari beberapa pihak yang berpotensi mempunyai hasrat mendaftar sebagai Bakal Calon Walikota Tegal dalam Pilkada 2024, berkembang spekulasi siapa yang bakal mendapatkan rekomendasi dari Partai Golkar.
Dari keempat orang yang hadir memenuhi undangan buka puasa bersama oleh DPD Partai Golkar, siapa yang paling berpeluang mendapatkan tiket rekomendasi untuk mengikuti kontestasi di Pilkada 2024 melalui kendaraan politik Partai Golkar?
“Jadi Partai Golkar kan partai yang mandiri yah dan partai yang sangat terbuka. Kita membuka pintu yang selebar-lebarnya, jadi siapapun yang berniat ikut kontestasi Pemilu serentak tahun 2024 nanti kita persilahkan,” terang WES.
Toh nantinya, maaih kata WES di Partai Golkar terdapat mekanisme tersendiri yang diantaranya melalui hasil survey, persyaratan-persyaratan dalam rangka untuk memenuhi menjadi Walikota Tegal termasuk kemampuan, kapasitas dan finansial.
“Nanti siapapun yang memenuhi persyaratan khusus itu nanti yang mendapatkan rekom,” tegasnya.
Lantas siapa orang-orang yang paling berpeluang untuk meraih rekomendasi melempangkan jalan menuju “kawah candradimuka” Pilkada 2024 dengan “kereta kencana” partai politik Golkar untuk menjadi orang nomor satu di Kota Tegal?
Spekulasi yang berkembang di masyarakat Kota Tegal, meski tersiar kabar kalau DPP Partai Golkar kurang berkenan terhadap kehadiran seseorang berpengaruh di Kota Tegal yang memohonkan diri untuk mendapatkan rekom, namun last minute dalam politik masih dapat menentukan kebijakan.
“Meski orang tersebut kabarnya diduga ditolak oleh DPP Partai Golkar, tapi tidak berarti langkahnya terhenti dipenolakan saat ini. Sebab politik itu abu-abu, siapa tau pada last minute kebijakan itu berubah,” kata seorang pemerhati politik lokal yang tidak menghendaki namanya dipublikasikan.
Terlepas dari spekulasi siapa yang bakal mendapatkan rekom dari Partai Golkar, yang pasti diluar keempat orang yang berpotensi maju sebagai Walikota Tegal melalui Partai Golkar, masih ada bakal calon yang justru mempunyai kedekatan dengan DPP Partai Golkar namun belum menampilkan diri.
Karena masih dini bagi DPD Partai Golkar Kota Tegal menyampaikan kepastian siapa bakal calon terkuatnya, WES hanya berpesan pada kader Partai Golkar untuk tetap menjaga kekompakan untuk membesarkan partainya.
DPD Partai Golkar dalam cara itu mengundang kelompok-kelompok sayapnya seperti Dewan Pertimbangan, kemudian seluruh pengurus pleno, seluruh pengurus tingkat kelurahan se-Kota Tegal, organisasi sayap AMPG dan KPPG, serta ormas Golkar, Kosgoro, MKGR dan ormas pendiri dan yang mendirikan. (Anis Yahya)